Minggu, 06 Maret 2011

Materi Psikologi Perkembangan

Materi Psikologi Perkembangan

Oleh: Jamaluddin

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN 1. PERTUMBUHAN § Pertumbuhan adalah Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam passage ( kurun waktu tertentu). § Pertumbuhan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan jasmaniah) yang herediter/ turun temurun dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN • 1. PERTUMBUHAN • Pertumbuhan adalah Perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat dalam passage ( kurun waktu tertentu). • Pertumbuhan dapat diartikan pula sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan jasmaniah) yang herediter/ turun temurun dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan • Pertumbuhan = berakar pada organisme yang selalu berproses untuk menjadi, mekar, beroperasi/ berfungsi, dinamis, komplit = Perubahan dan pematangan fisik. • Takaran / Ukuran Pertumbuhan dalam bentuk : • berat, panjang, ukuran lingkaran : kepala, dada, pinggul, lengan, dll. • Hasil Pertumbuhan berwujud : • bertambah panjang badan anak, tambah berat, tulang-tulang jadi tambah besar, panjang, kuat, perubahan dlm system syaraf dan struktur jasmani lainnya. Contoh Pertumbuhan : • Pertumbuhan alat kelamin • Pertumbuhan susunan syaraf pusat • Pertumbuhan kepala • Indera penglihatan/ mata lebih cepat dari tangan dan kaki. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan : • Prenatal, seperti peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu dan janin, janin terkena virus, keracunan dlm kandungan, infeksi oleh bakteri syphilis, terkena penyakit gabag, TBC, cholera, typhus, gondok, gula dll. • Natal, seperti pendarahan pada bagian kepala bayi, disebabkan oleh proses kelahiran yang kurang lancer, defek pada bagian susunan syaraf pusat karena bantuan tang/ vacuum. • Pasca natal, seperti pengalaman traumatik pada kepala, bayi jatuh, kepala terpukul, penyinaran, infeksi pada otak(celebral meningitis, malaria tropika,dll), kekurangan nutrisia, • Psikologis, seperti bayi yg ditinggalkan ibu/ ayahnya atau keduanya, bayi yg dibuang,anak-anak yang dititipkan di institusionalia. Hukum-hukum yang mengatur pertumbuhan • 1. Pertumbuhan itu kuantitatif dan kualitatif. • 2. Proses yg berkesinambungan dan teratur. • 3. Tempo pertumbuhan adalah tidak sama. • 4. Taraf perkembangan berbagai aspek pertumbuhan berbeda-beda. • 5. Kecepatan serta pola pertumbuhan dapat dimodifikasi oleh kondisi di dalam dan luar • 6. Pertumbuhan tiap individu menurut caranya sendiri yang unik. • 7. Kompleks dan semua aspeknya saling berhubungan. Aspek yang mempengaruhi pertumbuhan • Anak sebagai keseluruhan. • Umur mental anak • Permasalahan tingkah laku dan pola-pola pertumbuhan • Penyesuaian pribadi dan sosial. 2. PERKEMBANGAN • Pengertian Perkembangan *Objek perkembangan : perkembangan manusia sebagai pribadi / person. *Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses ke arah yang lebih sempurna dan tdk begitu saja dpt diulang kembali (Werner, 1969) *Ediasri (dikutip Gunarsa, 1995) : perkembangan tdk terbatas dlm arti tumbuh mjd besar ttp mencakup rangkaian perubahan yg bersifat progresif, teratur, koheren dan berkesinambungan. * Kartini Kartono,1995 : Perkembangan ialah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak,ditunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar.dalam pasage waktu tertentu,menuju kedewasaan. • Perkembangan dalam pengertian sempit disebut proses pematangan fungsi-fungsi non fisik. ANAK ---- STIMULASI LINGKUNGAN/ BELAJAR --- DEWASA. * Perkembangan anak tidak berlangsung scr mekanis otomatis. Sebab perkembangan tsb sangat bergantung pada beberapa faktor : 1. Herediter (bawaan) 2. Lingkungan 3. Kematangan 4. Aktivitas Contoh Perkembangan § Bayi usia 3 bulan memiringkan badan. § Usia 1 tahun anak mampu melangkahkan kaki tanpa bantuan. § Usia 2 tahun anak mulai fasih berbicara meski belum jelas. § Anak 3 tahun mulai menarik garis dan menggoreskan alat tulis,dll. Hukum-hukum Perkembangan • Perkembangan adalah kualitatif • Perkembangan sangat dipengaruhi proses dan hasil belajar • Usia ikut mempengaruhi perkembangan • Masing-masing individu memiliki tempo perkembangan yang berbeda-beda • Dalam keseluruhan periode, setiap spesies individu mengikuti pola umum yang sama. • Perkembangan yg lambat dpt dipercepat. • Meliputi proses Individuasi dan integrasi. TEORI-TEORI PERKEMBANGAN 1. Nativisme Nativis(pembawaan) : Anak sejak lahir membawa sifat-sifat dan dasar2 tertentu (sifat pembawaan).Oleh Schopenhauer-Lombrase. 2. Empirisme Manusia tidak memiliki pembawaan, perkembangan hidup manusia ditentukan oleh faktor dari luar/ ling hidup dan pendidikan.Oleh John Locke (T.Tabularasa), Watson. 3. Naturalisme Rousseau,Manusia itu pada dasarnya baik, ia jadi buruk/ jahat krn pengaruh kebudayaan. 4. Rekapitulasi Perkemb individu mrp ulangan dr perk sebelumnya.Oleh Stanley Hall. 5. Konvergensi Dalam perkembangannya manusia dipengaruhi oleh bakat/ pembawaan dan lingkungan.Oleh Stern. Periodesasi menurut Tokoh-tokoh Perkembangan 1. Menurut Aristoteles § - Periode anak kecil, usia sampai 7 th § - Periode anak sekolah, usia 7 – 14 th § - Periode pubertas (remaja), usia 14 – 21 th § Peralihan masa pertama ke kedua ditandai pergantian gigi. § Peralihan masa kedua ke ketiga ditandai tumbuhnya bulu-bulu menjelang masa remaja 2. Menurut Comenius § Masa sekolah ibu, sampai usia 6 th § Masa sekolah bahasa ibu, usia 6 – 12 th § Masa sekolah bahasa Latin, usia 12 – 18 th § Masa sekolah tinggi, usia 18 – 24 th 3. Menurut Kohnstamm § Masa vital (penyusu), sampai 1½ th § Masa anak kecil (estetis), 1½ - 7 th § Masa anak sekolah (intelektual), 7-14 th § Masa remaja, usia 14 – 21 th § Masa dewasa (matang), usia 21 th ke atas 4. Menurut Jean Piaget § Fase sensori motorik Pengalaman langsung panca indera, blm menggunakan bahasa § Fase pra operasional Suka meniru, mampu menerima khayalan, suka cerita ttg hal fantastik § Fase operasi konkret Berpikir mulai logis. Berpikir harafiah sesuai dgn tugas yg diberikan § Fase operasi formal Mengembangkan pola berpikir formal, logis, rasional dan abstrak Keterkaitan antara Pertumbuhan dan Perkembangan § Pertumbuhan berkat pematangan fungsi-fungsi fisik, § Pematangan fungsi-fungsi psikis, § Untuk optimalisasi potensi individu diperlukan proses belajar. Secara harfiah : Psikologi = ILMU JIWA)= KEHIDUPAN MENTAL (the science of mental life) = PIKIRAN (the science of mind) = TINGKAH LAKU (the science of behavior) BELAJAR - Merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan.(Catharina dkk,2006) - Suatu usaha atau kegiatan yg bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang, mencakup perubahan tingkah laku, sikap, kebiasaan, ilmu pengetahuan, keterampilan,dsb.( M.Dalyono). - Proses Belajar,dikemukakan prinsip-prinsip belajar dan TL,remidial,Punishment dan belajar, nilai,pengalaman,kemajuan dan tujuan., - Kematangan : tugas-tugas hidup. - Perbedaan-perbedaan individual - Tantangan - Metode Mengajar - Disiplin dan Belajar - Hubungan kelompok - Mata Pelajaran - Sikap dan Belajar - Stratifikasi Sosial KONSEP BELAJAR § GAGNE dan BERLINER menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana suatu organisme mengubah perilakunya karena hasil dari pengalaman. § MORGAN : Belajar merupakan perubahan relatif permanen yang terjadi karena hasil dari praktek dan pengalaman § SLAVIN : Belajar merupakan perubahan individu yang disebabkan oleh pengalaman. § GAGNE : Belajar merupakan perubahan disposisi / kecakapan manusia, yang berlangsung selama periode waktu tertentu. Belajar Konsep Belajar mengandung 3 Unsur : n Belajar berkaitan dengan perubahan perilaku n Perubahan didahului oleh proses pengalaman n Perubahan perilaku karena belajar bersifat permanen. Unsur-unsur Belajar : • Pembelajar • Stimulus • Memori • Respon TUJUAN DALAM PEMBELAJARAN • Memberikan arah kegiatan pembelajaran • Mengetahui kemajuan belajar dan remidial theaching. • Bahan komunikasi HASIL BELAJAR Merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 1. Kondisi internal pembelajar. Terdiri dari : fisik, psikis, sosial. 2. Kondisi eksternal pembelajar. Terdiri dari : variasi dan derajat kesulitan materi, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan dan budaya belajar masyarakat. FAKTOR2 LAINNYA: 1. Sikap 2. Minat 3. Kebiasaan belajar 4. Motivasi 5. Konsep diri. 1.GURU DAN BELAJAR MENGAJAR • Guru sebagai pribadi kunci membawa pengaruh pada faktor imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati : “identifying figure” *Peran Guru sebagai pengajar dan pembimbing. Peran guru sebagai pembimbing : - data siswa - tingkah laku siswa - siswa dgn bantuan khusus - komunikasi dan hub ortu - kerjasama masyarakat - catatan pribadi siswa - bimbingan kelompok / individu - kerjasama dgn pihak terkait - program bimb sekolah - mengukur kemajuan siswa GURU KREATIF Guru yang memiliki bnyk akal/ cara dlm melaksanakan tugas kesehariannya sbg tenaga kependidikan. 1. CIRI GURU TIDAK KREATIF 1. mengajar hanya sekedar mengajar 2. merasa pintar 3. penampilan santun sbg guru drpd kemampuannya. 4. berjarak dgn murid 5. tertib waktu, jadwal 6. semakin kuat pendirian, tidak mengenal perubahan. 2. CIRI GURU KREATIF 1. mengajar penuh keprihatinan 2. selalu merasa kurang 3. tidak amat santun, pemalu krn serba tidak tahu. 4. tidak berjarak dgn murid 5. tertib,kompromis 6. panik jika ada perubahan. Menjadi guru profesional Syarat menjadi guru yang baik, menguasai : - bahan belajar - keterampilan pembelajaran - evaluasi pembelajaran 1.Penguasaan bahan belajar Bahan belajar merupakan rangsangan yang dirancang oleh guru berupa stimulus pengetahuan, keterampilan dan sikap yang tidak/ sedikit oleh siswa. 2. Penguasaan keterampilan pembelajaran. Guru mampu mengaitkan kemampuan yg dimiliki dan akan dipelajari siswa. Pembelajaran yang efektif menuntut kemampuan guru : - merancang bahan belajar yg menarik - mggnakan pelbagai strategi pembelajaran - kemampuan mengelola kelas - membimbing akhlak - menjadi nara sumber, fasilitator dan motivator - memperhitungkan karakteristik intelektual,sosial dan kultural siswa - terampil bertanya dan memberi balikan - mereview pelajaran 3. Penguasaan evaluasi pembelajaran. EP Merupakan strategi yang digunakan oleh guru utk mengetahui efektivitas pembelajaran. Karenanya guru harus mampu : - menyusun instrumen evaluasi - melaksanakan ujian secara tertib/ teratur - menganalisis data hasil ujian - menafsirkan data hasil analisis - keputusan/ kelulusan scr obyektif (grading). Tujuan evaluasi: - mengetahui kesiapan belajar siswa - tingkat keberhasilan siswa - menemukan hambatan - klasifikasi karakteristik kemampuan siswa. - Uraikan tentang : 1. Kesiapan belajar siswa. 2. Siswa berprestasi. 3. Hambatan2 siswa. PRINSIP, FUNGSI DAN TEORI Belajar : - Usaha - Perubahan, peningkatan - Mengubah habit, sikap - Keterampilan, pengetahuan dan bidang ilmu. meliputi : • Kematangan jasmani dan rohani • Memiliki kesiapan • Memahami tujuan • Kesungguhan • Ulangan dan latihan. PRINSIP BELAJAR 1. Penguatan (Reinforcement) 2. Hukuman (Punishment) 3. Kesegaran pemberian penguatan Kesulitan Belajar dan Cara Mengatasinya Untuk apa belajar? * seni hidup,cahaya,luas,sikap mental * ILMU PENGETAHUAN * derajat, sukses Ragu? Yakin? *KUNCI Sikap mental cendekia: PD, optimis, no ragu, berani, tabah/sabar, manfaatkan kesempatan,action, skenario waktu dll, doa,tidak cepat puas. Strategi 1. Teratur 2. Disiplin bersemangat: sadar dan paksa 3. Konsentrasi Sebab- sebab susahnya konsentrasi : - kurang minat - banyak urusan - gangguan - kondisi fisik Hasbullah Thabrany (1994) : - internal :minat, emosi,sifat,fisik,target,masalah. - eksternal :gangguan luar,sarana,obyek, kondisi lingk, cuaca,jaduwal, prioritas. Tips : % Minat % ruang % kondusif % jauhi masalah kecil % alat tulis,rangkuman % istirahat % vitalitas. 4.Waktu Berhubungan dengan jadual. Sistematika pengaturan jadual: ü Perhitungan waktu dan kegiatan ü Tentukan alokasi sistematika ü Rencana ü Checking ü Efektifitas Why to effectively? ! Be adult,complicated ! So difficult ! So slowly 5.Istirahat dan tidur Kiat Menghindari Kesulitan Belajar a. Tentukan tujuan belajar b. Kenali sistem ingatan sdri - mudah ingat mudah lupa - sukar ingat mudah lupa - sukar menerima mudah ingat - mudah menerima mudah ingat c. Kenali rentang konsentrasi serta upaya d. Kenali tipe belajar sendiri e. Kenali sifat buku f. Jauhi sifat malas g. Penuhi keinginan sesaat h. Catat keinginan mendatang i. Catat tugas yang belum selesai j. Belum siap jangan belajar k. Jaga kondisi tubuh l. Istirahat m.Kosongkan pikiran dari kesan lain n. Kuasai bahasa KIAT BELAJAR SENDIRI • A. Mempunyai fasilitas dan perabot belajar • B. Mengatur waktu belajar • C. Mengulangi bahan • D. Menghafal Materi: * Menguji diri * Penggolongan, irama * Arti dan asosiasi(menghubungkan) * Memusatkan, jgn terlelap. • E. Membaca buku • F. Ringkasan dan ikhtisar • G. Mengerjakan tugas. • H. Memanfaatkan perpustakaan. MOTIVASI BELAJAR MOTIVASI merupakan konsep yg menjelaskan alasan seseorang berperilaku. Unsur motivasi : * Dimulai dari adanya perubahan energi pribadi * Ditandai dgn timbulnya perasaan * Ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Komponen motivasi : 1. Inner component 2. Outer component Inner component (hendak dipuaskan) Perubahan dlm diri seseorang, keadaan tidak puas, ketegangan psikologis. 2. Outer component (dicapai) Apa yg diinginkan seseorang, tujuan yg menjadi arah kelakuannya. Motivasi dan kebutuhan Kebutuhan ad kecenderungan2 permanen dlm diri seseorg yg menimbulkan dorongan dan kelakuan utk mencapai tujuan.Terjadi krn adanya internal change. Tugas guru ad bukan hnya meningkatkan motivasi siswa,ttp jg menemukan, memprakarsai, dan mendorongnya (merencanakan cara2). Fungsi Motivasi 1. Mendorong timbulnya kelakuan/ perbuatan 2.Pengarah, mengarahkan perbuatan kpd pencapaian tujuan 3. Penggerak, mesin bg mobil.Besar kecilnya menentukan cepat lambatnya pekerjaan. Prinsip Motivasi 1. Pujian lebih efektif 2. Setiap siswa memiliki kebutuhan psikologis 3. Motivasi dr dlm individu lebih efektif dr yg dipaksakan dr luar dirinya 4. Jawaban yg sesuai memerlukan usaha penguatan. 5. Motivasi mudah menular kpd orang lain 6. Pemahaman yg jelas akan akan menstimulasi motivasi 7. Tugas yg bersumber dr dirinya menimbulkan minat yg besar untuk mengerjakannya. 8. External Rewards itu penting 9. Teknik dan prosedur yg bervariatif akan efektif. 10. Minat khusus siswa berdaya guna untuk mempelajari hal lain. 11. Aktivitas yg mendorong minat siswa yg kurang tdk mempengaruhi siswa yg pandai 12. Tekanan dr kel siswa lbh efektif dr guru 13. Motivasi tinggi berhubungan dg kreativitas. 14. Kecemasan menyebabkan kesulitan belajar. 15. Kecemasan dan frustasi membantu siswa berbuat baik. 16. Tugas yg sukar mengakibatkan frustasi 17. Tiap siswa mempunyai tingkat frustasi dan toleransi yg beda. TEKNIK MOTIVASI • Pemberian penghargaan atau ganjaran • Pemberian angka atau grade • Keberhasilan dan tingkat aspirasi • Pemberian pujian • Kompetisi dan kooperasi • Pemberian harapan. TEORI –TEORI BELAJAR 1. IVAN PAVLOV Dikemukakan oleh para psikolog Behavioristik “Contemporary behaviorists” mereka berpendapat bhw Tingkah laku manusia itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau reinforcement dari lingkungan. Guru-guru berpendapat bahwa tingkah laku murid merupakan reaksi2 thd lingkungan mereka pd masa lalu dan masa sekarang. § Teori Classical Conditioning Ivan Pavlov § Menyebutkan bahwa TL belajar memiliki hubungan yg erat antara reaksi behavioral dengan stimulasinya. 2. SKINNER (Operant Conditioning) § Tokoh kontroversial dgn teori pembiasaan perilaku responnya, mrp teori belajar yg paling muda dan msh berpengaruh smp kini. Skinner memikirkan TL sbg hubungan antara perangsang dan respon. • Respondent Response Mrp respon yg ditimbulkan oleh perangsang tertentu.Ex : keluarnya air liur stlh melihat makanan tertentu. Perangsang mendahului respons yg ditimbulkannya. • Operant Response Mrp respons yg timbul dan berkembangnya diikuti oleh perangsang tertentu dinamakan reinforcing stmuli, karena perangsang itu memperkuat respons yg telah dilakukan oleh organisme. Ex : seorang anak yg belajar, lalu mendapatkan hadiah kemudian ia menjadi lebih giat belajar (responsnya mjd lebih intensif/ kuat). 3. T.CONDITIONING GUTHTRIE n Mengemukakan bagaimana cara atau metode utk mengubah kebiasaan yg kurang baik .Untuk mggunakan kebiasaan yg tidak baik hrs dilihat dr rentetan unit TLnya. Lalu menghilangkan dan menggantinya dgn yg seharusnya. n Metode Mengubah TL 1. Reaksi Berlawanan (Incompatible Response Method) Reaksi yg tjd krn kebiasaan cr mengubahnya dgn menghub stimulus dgn reaksi buruk yg dihilangkan. • Ex : 1. Takut pd kelinci ---------- mjd tdk takut dgn cr memberinya makanan yg disukai berkali-kali. • 2. Pemabuk ------ sembuh, memberi suntikan yg menyebabkan muntah sblm disodori minuman berkali-kali, shg org tsb ingin muntah kalau melihat minuman. • 2. M.Membosankan (Exhaustive Method) TL buruk dibiarkan saja sampai pelaku bosan sendiri. • 3. Mengubah Lingkungan (Change of Enfironment Method) Memisahkan hub antr respon dan TL yg buruk dgn menghilangkan kebiasaan buruk yg disebabkan oleh suatu perangsang dgn dgn mengubah perangsangnya sdr. 4.JOHN B. WATSON Merupakan org pertama AS yg mengembangkan teori belajar berdasarkan hasil penelitian Ivan Pavlov. Watson berpendapat bahwa belajar mrp proses terjadi refleks atau respon bersyarat melalui stimulus pengganti. Refleks man berupa takut, cinta dan marah. Semua TL terbentuk oleh stimulus respons baru melalui Conditioning. Perasaan takut pada anak2 dapat diubah atau dilatih. Belajar mrp suatu proses perubahan yg tjd krn adanya syarat2 (condition) yg kemudian menimbulkan reaksi. Yg penting adalah latihan yg kontinyu. Teori ini mengatakan sgl TL man mrp hasil latihan. Kelemahannya belajar hanyalah tjd scr otomatis dan pembiasaan biasanya pd anak kecil. § 5. THORNDIKE Thorndike dikenal dgn teori belajarnya CONNECTIONISM karena belajar merupakan proses pembentukan koneksi antara stimulus dan respons. Teori ini disebut Trial and Error dalam rangka memilih respons yg tepat. Ciri-ciri belajar adalah adanya motif pendorong aktifitas,respon dan kemajuan reaksi. Thorndike menemukan hukum2 sbb : 1. Law of readines : jk reaksi thd stimulus didukung oleh kesiapan bertindak mk reaksi mjd memuaskan. 2. Law of Exercise, semakin banyak digunakannya hub stimulus-respons, makin kuat hubungan itu. Praktik perlu disertai reward. 3. Law of Efffect : apabila tjd hub antara stimulus dan respons diikuti state of affairs yg memuaskan, mk hub itu mjd lebih kuat. Jika sebaliknya,kekuatannya mjd berkurang. Proses belajar melalui trial and error dan law of effect, mrp TL yg berakibat suatu keadaan yg memuaskan(cocok) akan diingat dan dipelajari sebaik2nya. Kelemahannya : 1. Memandang man sbg mekanistis otomatis= hewan, tdk sll TL dpt dipengaruhi TE (tdk mutlak) 2. Belajar hanya mrp asosial belaka antara stimulus dan respons, shg yg dipentingkan memperkuatnya dgn latihan2 atau ulangan. 3. Karena belajar berlangsung scr mekanistis,mk tdk memandang pengertian tdk dipandang sbg hal yg pokok dlm belajar. § 6. CLARK C HULL Menggunakan prinsip yg mirip dgn behavioris lainnya yaitu dasar stimulus-respons dan reinforcement. Prinsip penguat ( reinforcer) mengghunakan seluruh situasi yang memotivasi, mulai dari gorongan biologis, yang merupakan kebutuhan utsma seseorang sampai pada hasil-hasil yang memberikan ganjaran bagi seseorang, misalnya uang, perhatian, afeksi, dan aspirasi sosial tingkat tinggi. Jadi, prinsip utama adalah suatu kebutuhan tau motif harus ada pada seseorang sebelum belajar itu terjadi; dan bahwa apa yang dipelajari itu harus diamati oleh orang yang belajar sebagai sesuatu yang dapat mengurangi kekuatan atau memuaskan kebutuhannya. Dua hal yang sangat penting dalam proses belajar dari Hull, yaitu adanya motif atau motivation (motivasi insentif), dan drive stimulus reduction (pengurangan stimulus pendorong). Kecepatan merespon berubah bila besarnya hadiah (reward) berubah. § 7. Piaget Cognitive Development. Piaget memandang bahwa proses berpikir merupakan aktivitas gradual dari fungsi intelektual, yaitu dari berpikir konkret menuju abstrak.Perkembangan kapasitas mental memberikan kemampuan baru yg sebelumnya tidak ada. Perkembangan intelektual ad kualitatif. Intelegensi terrdiri dr 3 aspek : 1. Struktur / scheme ialah pola TL yg dpt diulang. 2. Isi / content, pola TL spesifik, ketika seseorang menghadapi suatu masalah. 3. Fungsi/ fungtion, berhubungan dgn cara seseorang mencapai kemajuan intelektual. Terdiri dari 2 macam fungsi invarian, yaitu organisasi dan adaptasi. - Organisasi - Adaptasi : *asimilasi *akomodasi Perkembangan kognitif tergantung dari akomodasi.siswa hrs diberi areal yg blm diketahui agar ia dpt belajar.Dgn area tsb siswa akan mengadakan usaha utk dpt mengakomodasi.situasi tsb akan mempermudah perk kognitif. Perkembangan sosial remaja Dorongan utk dpt berdiri sendiri Ø Dlm perkembangan sosial remaja ada 2 macam gerak : memisahkan diri dari org tua dan menuju ke arah teman2 sebaya. Ø Anak laki2 & anak wanita sama2 berusaha utk mencapai kebebasan, punya kecenderungan yg sama utk menghayati kebebasan sesuai dg usia & jenis seksnya. Ø Utk itu mrk korbankan sebagian besar hub emosi mrk dg org tua dlm usaha utk mjd anggota kelompok teman sebaya. Pelepasan emosi dg ortu pd anak wanita lebih sulit terjadi, krn ada interaksi ant sifat khas wanita & nilai2 masyarakat sekeliling. Maccoby : sistem hub ortu anak dlm keluarga berubah dr regulasi oleh ortu (8-12 th) mjd coregulasi (menentukan bersama). Ortu makin memberikan kebebasan menentukan sendiri pd anak dlm situasi regulasi diri (self-regulation • Erikson : usaha remaja utk melepaskan diri dr pengaruh milieu ortu dg maksud menemukan dirinya disebut proses mencari identitas ego. • Marcia : perkembangan identitas itu terjadi selain dr mencari scr aktif (eksplorasi) juga tergantung dr adanya “commitments”. • Dalam proses perkembangan identitas, maka seseorang dpt berada dlm status yg berbeda-beda Status proses perkembangan individu menurut Marcia Achievement : menemukan identitas sesudah mengadakan eksplorasi. Moratorium : menggambarkan remaja masih sedang sibuk2nya mencari identitas. Foreclosure : menemukan identitas tanpa mengalami krisis atau eksplorasi lebih dulu. Identity diffussion / role confusion : tanpa bisa menemukan identitas sesungguhnya. Krisis Originalitas Debesse : sebetulnya remaja menonjolkan apa yg membedakan dirinya dr org dewasa yaitu originalitas- nya & bukan identitasnya. Usaha remaja utk mencapai originalitas sekaligus menunjukkan pertentangan thd org dewasa & solidaritas thd teman sebaya shg muncul generation gap / jarak antar generasi. Sebenarnya jarak antar generasi tdk ada, yg ada adl perselisihan paham ant remaja & ortu, ttp adanya perselisihan paham belum menentukan adanya jarak antar generasi. Konformitas kelompok remaja Usaha ke arah originalitas (+) bila usaha utk melepas pengaruh orang dewasa, (-) bila mrk membentuk kelompok. Kelompok dgn kohesi kuat, berkembang iklim & norma kelompok yg ditentukan oleh pimpinan kelompok. Konformitas kelompok adl positif sbg bantuan menemukan identitas diri. Konformitas kelompok ada hub dg kontrol eksternal. Remaja yg kontrol eksternalnya lebih tinggi akan lebih peka thdp pengaruh kelompok. Remaja dg kls sosial yg lebih rendah mempunyai kecenderungan konformitas dg kelompoknya. Di sekolah, kelp remaja akan menimbulkan kesukaran bila pemimpin nonformal dlm klas bertentangan dg pemimpin formal (guru). Remaja di Sekolah Pengaruh sekolah thdp perkembangan jiwa remaja cukup besar krn ⅓ dr waktunya setiap hari dilewatkan remaja di sekolah. Fungsi sekolah sbg pembentuk nilai dlm diri anak byk menghadapi tantangan krn ada pengaruh lingkungan lain, terutama bila letak sekolah tdk kondusif. Salah satu faktor yg dianggap menurunkan motivasi siswa utk belajar adalah guru yg menyampaikan materi pelajaran. Pengaruh lingkungan thd perkembngan kepribadian tdk hanya berasal dr lingkungan budaya pada umumnya, melainkan dpt juga datang dr lingkungan sekolah. Kasus Kobe Jepang Anak usia 14 diskors krn berkelahi kmd ia menyiksa kucing & membunuh temannya dg memotong kepala & ditulisi “ini adl balas dendam pd sistem sekolah yg kelewat memaksa & masyarakat yg menciptakannya” Kasus di Indonesia Ó Rizal (pelajar SMU di Medan) membunuh ayah, ibu dan tiga saudaranya krn dimarahi ayahnya. Ó Selain krn adanya pengaruh dr penyalah gunaan obat, Rizal adl anak bungsu dr keluarga yg semuanya sarjana. Ó Kedua kasus tsb & masih byk lagi kasus sejenis mengindikasikan adanya stress mental yg dialami oleh remaja. Laporan Majalah Time • Stress mental disebabkan sistem pendidikan di Asia. • Sangat mengutamakan prestasi sekolah • Tolok ukurnya adl nilai bagus di bidang matematika & ilmu pasti (IPA) Dampaknya Bagi Remaja Ortu memacu anak utk jd juara kelas dg prestasi di bidang matematika & IPA. Tdk berprestasi di bidang tsb adl pecundang walaupun bagus di bidang seni atau olah raga. Remaja jd acuh tak acuh & menimbulkan agresi (spt contoh) pd org lain maupun pd diri sendiri (bunuh diri) ASPIRASI PADA REMAJA § Pengertian Aspirasi Cita-cita = aspirasi Aspirasi : sasaran yg ditentukan utk diri sendiri dlm suatu tugas yg melibatkan diri sepenuhnya. Sasaran dr aspirasi adl keberhasilan Perkembangan Aspirasi § Tingkat aspirasi berkembang dr latihan di rumah (reward and punishment). Dipengaruhi ambisi ortu. § Apa yg bernilai bagi org luar. Cronbach : norma yg ditetapkan oleh kelp mempunyai pengaruh thd sasaran sso. § Rasa persaingan. Aspirasi didasarkan keinginan utk melebihi org lain. § Tradisi budaya. Masy yg demokratis memberi kesempatan utk mencapai hasil yg setinggi mungkin. § Pengaruh media massa. Berita atau cerita dr media massa memberi inspirasi utk meraih aspirasi. § Pengalaman masa lalu. Aspirasi yg tdk realistis krn kurang pengalaman shg tdk mengukur kapasitas diri. § Minat & nilai. Minat yg berdasar pd kecakapan akan lebih mantap dlm mencapai cita2 tp minat berdasar nilai kelp maka bisa mjd tdk realistis. Akibat keberhasilan 1. Tingkat aspirasi mjd bertambah 2. Mjd gemar akan kegiatan tsb. 3. Memperkuat motivasi 4. Keinginan utk memperlihatkan keberhasilannya 5. Menimbulkan kepuasan 6. Gambaran diri 7. Mempengaruhi perkembangan keberhasilan yg lebih kompleks (yakin sekali dg diri sendiri / mjd congkak) Sebab Kegagalan 1. Terbatasnya kemampuan mental / fisik 2. Kekurangan pengenalan thd potensi diri 3. Kekurangan kesempatan utk berlatih 4. Rendahnya motivasi 5. Tingkat aspirasi yg tinggi ttp tdk realistik Akibat Kegagalan Reaksi indvidu thd kegagalan bermacam2 & sukar diduga. Ortu & pendidik hrs mendorong utk bercita2 yg lebih realistis Bila selalu berhasil akan timbul rasa diri hebat & tingkat aspirasi yg tinggi ttp tdk realistis Remaja yg selalu sukses akan tdk memiliki toleransi thdp kegagalan. PERILAKU MENYIMPANG PADA REMAJA DEFINISI : Perilaku menyimpang dlm arti kenakalan remaja (juvenile delinquency) menurut M Gold dan J Petronio : Tindakan oleh sso yg blm dewasa yg sengaja melanggar hukum & yg diketahui oleh anak itu sendiri bhw jika perbuatannya diketahui petugas hukum, ia bisa dikenai hukuman. Menurut Sarlito : semua tingkah laku yg menyimpang dr ketentuan yg berlaku dlm masyarakat (norma agama, etika, peraturan sekolah dan keluarga. Faktor Penyebab 1. Faktor lingkungan : a. malnutrisi (kekurangan gizi) b. kemiskinan di kota-kota besar c. gangguan lingkungan d. migrasi e. sekolah (kesalahan mendidik, kurikulum) f. Keluarga yg tercerai berai) g. gangguan dlm pengasuhan oleh keluarga. 2. Faktor pribadi : § Faktor bakat yg mempengaruhi temperamen (menjadi pemarah, hiperaktif) § Cacat tubuh § Ketidakmampuan utk menyesuaikan diri Kenakalan remaja menurut Jensen : 1. Menimbulkan korban fisik pd org lain : perkelahian, perkosaan, perampokan dll 2. Menimbulkan korban materi : perusakan, pencurian, pemerasan, pencopetan dll 3. Kenakalan sosial yg tdk menimbulkan korban di pihak lain : pelacuran, penyalahgunaan obat. 4. Kenakalan yg melawan status : bolos sekolah, minggat dr rmh, membantah perintah ortu. Hipoaktivisme Pengertiannya : remaja yg sangat kurang aktivitasnya. Hipoaktif krn gangguan jiwa : autisme (tdk peduli dg keadaan sekitar) & katatonia ( berdiam dlm posisi tubuh aneh selama berjam-jam). Hipoaktif jg bisa krn IQ rendah atau tergolong retardasi mental (IQ kurang dr 70) Hipoaktif krn faktor bawaan (trait), bisa diatasi dg mengembangkan segi positif dr diri pribadi. Kultisme • Cultism : kepercayaan thdp kult (cult) tertentu yaitu sejenis agama / kepercayaan baru yg menyimpang dr ortodoksi yg mapan • Remaja yg menggunakan agama sbg pelarian ini berkembang mjd pengikatan diri yg mutlak & menolak segala sesuatu yg berbeda • Jika tingkah laku beragamanya sudah menyimpang dr kelaziman menurut norma umum bahkan bertentangan, remaja tsb mungkin sudah terlibat dlm “kultisme”. PENANGANAN TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG 1. Kepercayaan : remaja hrs percaya kpd orang yg mau membantunya. Utk itu tenaga profesional (psikolog, konselor) lebih efektif dr pd ortu atau guru. 2. Kemurnian hati : remaja hrs merasa bahwa penolong itu sungguh2 mau membantunya tanpa syarat. 3. Kemampuan mengeti dan menghayati perasaan remaja. 4. Kejujuran : remaja mengharapkan penolongnya menyampaikan apa adanya saja, termasuk hal-hal yg kurang menyenangkan. 5. Mengutamakan persepsi remaja sendiri. Remaja akan memandang segala sesuatu dr sudutnya sendiri. Kemampuan utk mengerti pandangan remaja itu berikut seluruh perasaan yg ada dibalik pandangan itu meerupakan modal utk membangun empati thdp remaja. TENGKIYYUU SEKIAN MATUR NUWUN SEE YOU NEXT TIME MUACCHH…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar